Puasa merupakan suatu bentuk ibadah yang lazim dilakukan, utamanya oleh kalangan umat Muslim. Dalam kehidupan beragama, puasa juga dilakukan dalam kepercayaan dan tradisi keagamaan diseluruh dunia serta menjadi bagian dari praktik spiritual agama selain Islam. Bagi umat Islam, puasa diartikan tidak makan dan minum, hawa nafsu dan melakukan aktivitas lain yang dapat membatalkan puasa, dimulai dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari di ufuk Barat.
Puasa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, baik secara jasmani maupun rohani. Aspek jasmani meliputi aspek fisik berupa kesehatan dan aspek rohani berupa aspek psikologikal. Seiring dengan majunya perkembangan zaman, berbagai penyakit kerap kali disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang kurang baik juga dikaitkan dengan kesehatan mental seperti stress, kecemasan, ketegangan mental, dan tekanan berlebihan. Praktik puasa mengajarkan manusia untuk menahan diri dalam dua aspek utama kehidupan manusia, yakni aspek fisik dan aspek psikologis.
Bagaimana puasa dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis selama periode berpuasa?
Dalam perspektif agama Islam, puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum sejak terbit matahari hingga terbenam matahari, namun juga aktivitas spiritual, mental dan biologis. Puasa memberikan dampak positif pada kesejahteraan fisik. Puasa merupakan proses fisik dan biologis yang mengatur dan meningkatkan fungsi metabolisme tubuh. Adapun manfaat puasa bagi kesehatan fisik:
- Puasa meningkatkan sistem imunitas tubuh
Pada saat puasa tubuh dapat melakukan detoksifikasi dengan mengeluarkan akumulasi racun dan paparan kimia seperti bahan pengawet, bahan tambahan pangan (BTP), pemanis, zat karsinogenik, dan asap rokok dalam sistem pencernaan, ginjal, paru-paru, dan organ vital lain.
- Puasa memberikan kesempatan pada sistem pencernaan untuk beristirahat
Saat tubuh berpuasa, berkurangnya asupan makanan meringankan beban berbagai organ meliputi hati, ginjal, lambung dan sistem pencernaan. Organ-organ tersebut diberikan waktu untuk beristirahat agar dapat tetap berfungsi dengan baik. Saat tidak berpuasa, sistem pencernaan lambung akan aktif memecah makanan.
- Puasa mengatur nafsu makan
Berdasarkan sabda Nabi Muhammad, beliau bersabda “Perut adalah sumber penyakit”, puasa merupakan upaya yang efektif untuk mengatur nafsu makan melalui pola makan yang terbatas. Puasa melatih tubuh untuk mengonsumsi makanan dan minuman secukupnya, sehingga mengontrol kuantitas dan kualitas asupan yang bermanfaat.
- Puasa membantu menstabilkan berat badan
Pada penderita obesitas, puasa secara alami membantu menciptakan keadaan defisit kalori yang merupakan kunci utama dalam penurunan berat badan.
- Puasa mengatasi masalah akibat makan dan minum berlebih
Puasa mengajarkan individu untuk menahan diri dari hal yang berlebihan, utamanya pada saat berbuka dan sahur. Saat berpuasa, jumlah makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh akan berkurang dibandingkan saat tidak berpuasa. Sesuai dengan anjuran Rasulullah saw, terkait tiga pembagian perut, yakni sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga nafasnya.
- Puasa mengurangi risiko terjadinya Penyakit Tidak Menular (PTM)
Puasa dapat mengurangi kadar lemak dalam tubuh, termasuk menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan kadar gula darah. Pada penderita diabetes, obesitas dan darah tinggi, sangat disarankan untuk berpuasa. Selain itu, puasa membantu otot jantung meningkatkan kekuatannya dan meningkatkan integritas seluler.
- Puasa memulihkan keseimbangan antara proses anabolisme dan katabolisme tubuh
Puasa berdampak pada fungsi seluler tubuh dan terjadinya proses biokimia yang kompleks. Keseimbangan proses anabolisme dan katabolisme berkaitan dengan produksi asam amino dan zat-zat yang berperan penting untuk meregenerasi sel.
Selain memberikan manfaat bagi kesehatan secara fisik, puasa juga memberikan manfaat psikologis. Hakikatnya, puasa melatih seseorang untuk mengatur dan mengendalikan naluri dan menahan diri dari dorongan nafsu. Adapun manfaat puasa bagi kesehatan psikologis:
- Meningkatkan ketakwaan manusia kepada Tuhan
- Puasa sebagai aturan agar manusia memiliki sikap keteguhan, kesabaran, keyakinan dan penuh perhitungan dalam pelaksanaannya
- Puasa mengajarkan individu untuk menjalani gaya hidup yang lebih disiplin dan teratur
- Meningkatkan daya ingat
- Mengurangi kematian sel-sel saraf dan mempermudah regenerasi sel saraf baru
- Puasa mengajarkan manusia untuk menahan diri dari sesuatu/kebiasaan buruk
Daftar Pustaka
- Azizah, L., & Yazid, S. (2025). Puasa dan Kesehatan Fisik ( Kajian Medis ) Mata Kuliah Interdisipliner Pendidikan Islam Berbasis Al- Quran dan Hadits. Reflection: Islamic Education Journal, 2(1), 276–289.
- Luthfia Maulida, K., Cahaya Pratiwi, M., & Qolbi, N. S. (2023). Pengaruh Puasa Menurut Perspektif Islam Dan Sains Dalam Menurunkan Berat Badan Pada Pasien Obesitas Dan Diebetes. Journal of Creative Student Research (JCSR), 1(6), 53–61. https://doi.org/10.55606/jcsrpolitama.v1i6.2878
Author: Luthfia Miftahurrahmah Daroini