Manfaat Puasa bagi Kesehatan Insulin dan Mencegah Diabetes

Puasa tuh bukan cuma soal nahan lapar dan haus, tapi juga punya banyak manfaat buat kesehatan, terutama buat mengendalikan kadar gula darah dan sensitivitas insulin. Jadi, saat kita nggak makan selama beberapa jam, tubuh otomatis ganti ke mode hemat energi dan mulai bakar lemak sebagai bahan bakar utama.

Nah, ini bagus banget buat nurunin gula darah dan bikin tubuh lebih sensitif sama insulin—alias bisa bantu mencegah diabetes! Selain itu, puasa juga bantu mengurangi peradangan dan bikin metabolisme lebih efisien, jadi tubuh nggak gampang kena penyakit.

Kenapa Puasa Bisa Bantu Pertahanin Sensitivitas Insulin?

Puasa bikin tubuh lebih peka sama insulin lewat beberapa cara. Pertama, bikin hati nggak terlalu banyak simpan gula dan malah mendorong otot buat lebih gampang serap gula dari darah. Kedua, puasa juga nurunin produksi glukagon, jadi kadar gula darah lebih stabil. Plus, makan lebih sedikit bisa bantu sel pankreas yang bikin insulin biar kerja lebih optimal. Karena tiap kali kita makan, tubuh bakal produksi insulin buat bantu sel menyerap gula dari darah. Tapi kalau kebanyakan makan, terutama yang manis-manis, tubuh bisa jadi ‘kebal’ sama insulin alias resistensi insulin. Kalau udah gini, gula darah bisa naik terus dan risiko diabetes makin tinggi.

Nah, puasa kasih waktu buat tubuh ‘reset’ supaya insulin bisa kerja lebih maksimal lagi. Beberapa penelitian bahkan nunjukin kalau puasa bisa nurunin kadar gula darah, bikin insulin lebih efektif, bahkan ngecilin lemak di perut yang sering dikaitkan sama risiko diabetes. Penelitian juga nunjukin kalau puasa selang-seling (IER) dan diet ketat terus-terusan (CER) selama 12 minggu sama-sama nurunin gula darah, insulin, dan lemak. Tapi yang menarik, cuma kelompok puasa selang-seling yang ngalamin penurunan signifikan pada peradangan tubuh.

Puasa = Detox Alami untuk Tubuh

Selain bantu mengatur insulin, puasa juga nge-boost proses autofagi alias pembersihan sel alami di tubuh kita. Sel-sel yang sudah rusak bakal dibuang dan diganti sama sel-sel yang baru. Ini bikin tubuh tetap fresh dan lebih sehat, bahkan bisa mencegah berbagai penyakit.

Plus, puasa juga bantu mengurangi peradangan di tubuh. Buat yang belum tahu, peradangan kronis itu salah satu penyebab utama resistensi insulin dan berbagai penyakit metabolik. Kalau peradangan berkurang, risiko kena diabetes juga makin kecil.

Makan Sehat Saat Berpuasa

Meskipun puasa punya banyak manfaat, tetap penting buat bijak pilih makanan saat berbuka dan sahur. Jangan kalap! Makan yang seimbang yang banyak serat, protein, dan lemak sehat supaya tubuh tetap dapat asupan gizi yang mencukupi tanpa bikin gula darah naik drastis. Hindari makanan manis berlebihan yang bisa bikin gula darah naik-turun seperti roller coaster. Selain itu, jangan lupa minum air yang cukup! Hidrasi itu penting banget supaya tubuh tetap segar dan metabolisme jalan dengan lancar.

Selain menjaga kadar insulin tetap stabil, puasa juga bantu tubuh pakai cadangan lemak buat energi, jadi berat badan lebih terkontrol. Puasa juga bisa nurunin peradangan yang sering jadi penyebab penyakit metabolik. Dengan pola makan yang tepat, puasa bukan cuma jadi ibadah, tapi juga cara alami buat cegah diabetes dan bikin tubuh lebih sehat. So, jangan asal puasa, tapi pastikan tetap makan makanan bergizi biar manfaatnya maksimal! Kalau punya kondisi medis tertentu, konsultasi dulu sama dokter, ya..

 

 

Daftar Pustaka

  1. Azzahra, F., & Haq, N. L. (2023). Manfaat Puasa terhadap Orang yang Mengidap Diabetes. Religion: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya2(6), 1208-1214.
  2. Fairuz, R. A., Utami, R. F., Absari, N. W., & Djunet, N. A. (2024). Pengaruh Diet Puasa (Intermittent Fasting) Terhadap Penurunan Berat Badan, Perubahan Metabolik, Dan Massa Otot. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)10(1), 40-47.
  3. Larasati, D. (2025). Kesehatan di Bulan Ramadhan: Pengaruh Puasa terhadap Kesehatan Fisik dan Mental. Jurnal Dinamika Sosial dan Sains2(2), 490-497.
  4. Maulida, K. L., Pratiwi, M. C., & Qolbi, N. S. (2023). Pengaruh puasa menurut perspektif islam dan sains dalam menurunkan berat badan pada pasien obesitas dan diebetes. Journal of Creative Student Research1(6), 53-61.
  5. Rahmawati, A., Witjaksono, F., & Prafiantini, E. (2021). Pengaruh Puasa Intermiten 5: 2 terhadap Berat Badan dan Resistensi Insulin pada Karyawan Obesitas di Jakarta The Effect of Intermittent Fasting 5: 2 on Body Weight and Insulin Resistance among Obese Employees in Jakarta.  study29, 158-165.
  6. Tahapary, D. L., Wafa, S., & Harbuwono, D. S. (2021). Puasa Ramadan dan Diabetes Melitus: Risiko, Manfaat dan Peluang Penelitian. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia8(1).

Author: Lia Nur Uyun, S.Gz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat minzi
Pogizens butuh bantuan?
Halo Pogizens 👋
Ada yang bisa Minzi bantu hari ini?