Pentingnya Gizi Seimbang untuk Mencegah Diabetes pada Remaja

Saat ini, semakin banyak remaja yang didiagnosis menderita Diabetes Melitus tipe 2. Padahal dahulu lebih banyak orang tua yang menderita diabetes. Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, minuman manis, kurang banyak beraktivitas fisik, dan kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang menjadi faktor utama meningkatnya risiko diabetes pada remaja.

Mengapa Remaja Rentan Terkena Diabetes?

Berdasarkan penelitian, sebanyak 69% remaja menjadi konsumen terbesar makanan cepat saji. Hampir 50% mereka tidak menerapkan pola makan yang sehat. Apalagi saat ini semakin banyak kreasi jajanan dengan banyak tambahan gula. Kemudahan konsumsi makanan dan minuman tersebut karena mudah ditemui di pinggir jalan dekat sekolah, banyak tersedia di kantin sekolah, faktor pengaruh dari teman, harganya murah, bahkan alasan viral dari sosial media. Kebiasaan tersebut menyebabkan ketidakseimbangan asupan gizi di dalam tubuh, sehingga bisa berisiko obesitas dan resistensi insulin—dua faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Sebagian besar remaja juga tidak memahami pentingnya Indeks Massa Tubuh (IMT), peran serat makanan bagi tubuh mereka, jenis makanan apa saja yang indeks glikemiknya tinggi, dan kurang bergerak karena sering merasa nyaman dengan gadget-nya. Padahal pemahaman yang baik mengenai asupan gizi dan aktivitas fisik dapat membantu membentuk kebiasaan pola hidup yang sehat sejak dini.

Prinsip Gizi Seimbang untuk Mencegah Diabetes

Menjaga gizi seimbang bukan berarti menghindari makanan manis saja, tetapi juga memastikan bahwa tubuh mendapatkan zat-zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang tepat. Prinsip gizi seimbang yang bisa diterapkan oleh para remaja adalah sebagai berikut.

1. Konsumsi Karbohidrat Kompleks

Gantilah karbohidrat sederhana seperti roti putih dan makanan manis dengan karbohidrat kompleks, seperti beras merah, oatmeal, dan kentang. Karbohidrat kompleks lebih lambat dicerna yang dapat mencegah lonjakan gula darah secara drastis.

2. Perbanyak Asupan Serat Makanan

Serat makanan akan memperlambat penyerapan gula di dalam darah. Konsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh dapat meningkatkan asupan serat dan membantu mengontrol kadar gula darah.

3. Batasi Konsumsi Gula Tambahan

Minuman kemasan dan makanan manis sering mengandung gula tambahan yang berlebihan. Para remaja dapat diedukasi dengan edukasi tentang pemahaman komposisi dan nilai gizi pada kemasan makanan dan minuman tersebut.

4. Pilih Sumber Protein yang Sehat

Protein sangat penting untuk menjaga keseimbangan energi dalam tubuh. Pilihlah sumber protein sehat seperti ikan, ayam tanpa kulit, tahu, tempe, dan kacang-kacangan dibandingkan dengan daging olahan yang tinggi lemak jenuh. Akan lebih baik lagi jika remaja rajin melatih otot, sehingga peran protein lebih optimal untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.

5. Jaga Keseimbangan Lemak

Lemak sehat seperti lemak tak jenuh yang terdapat dalam alpukat, ikan, kacang almond, dan minyak zaitun sangat baik untuk kesehatan. Hindari konsumsi lemak trans yang sering ditemukan pada makanan cepat saji, makanan yang digoreng berulang kali, dan camilan bentuk kemasan.

6. Tetap Aktif Secara Fisik

Latihan fisik berperan penting dalam menjaga keseimbangan gula darah. Remaja disarankan untuk melatih fisiknya setidaknya 30-60 menit per hari, misalnya dengan bersepeda, berlari, berenang, atau bermain sepak bola.

Pentingnya Edukasi Gizi Seimbang Sejak Dini

Edukasi melalui media seperti e-booklet mampu meningkatkan pengetahuan remaja tentang gizi seimbang hingga 29%. Agar perubahan benar-benar terjadi, edukasi perlu dilakukan terus-menerus, misalnya dengan video senam yang bisa diikuti di rumah. Jika lebih banyak komunitas atau individu mengadakan kegiatan serupa, kita bisa membantu remaja menjalani hidup lebih sehat dan mencegah diabetes sejak dini, sehingga mereka bisa bertumbuh dan berkembang menjadi sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

 

Daftar Pustaka

  1. Anggorowati, L., Desty, R. T., Rahayu, S., Yuliyana, A. D., Eko, W., & Kusumo, G. (2023). Peningkatan Pengetahuan Remaja tentang Bahaya Konsumsi Makanan dan Minuman Manis sebagai Determinan Penyakit Diabetes Mellitus di Usia Muda. Bubungan Tinggi J Pengabdi Masy5(3), 1342-1348.
  2. Aristia, B. F., Pramuditya, A. R., & Intan, F. (2024). Hubungan Pengetahuan Diabetes Melitus dan Pengetahuan Asupan Gizi pada Remaja di SMK X Sidoarjo. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia6(3), 422-436.
  3. Fairuz, A., & Herdhianta, D. (2024). Media E-booklet Pola Makan Gizi Seimbang terhadap Pengetahuan Remaja sebagai Upaya Pencegahan Diabetes Tipe 2. Jurnal Kesehatan Siliwangi5(1), 42-49.
  4. Marbun, R., Sugiyanto, S., & Dea, V. (2021). Edukasi Kesehatan Pada Remaja Dalam Pentingnya Gizi Seimbang Dan Aktivitas Fisik Di Era Pandemi Covid-19. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan4(3), 508-512.
  5. Sanjaya, L. R., & Setiawan, Y. (2024). Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe-II Pada Remaja. Citra Delima Scientific Journal of Citra Internasional Institute8(1), 66-73.

Author: Lia Nur Uyun, S.Gz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat minzi
Pogizens butuh bantuan?
Halo Pogizens 👋
Ada yang bisa Minzi bantu hari ini?