Puasa, Metabolisme, Hipertensi, dan Polusi Udara: Apa Hubungannya?

Pernahkah terlintas di pikiranmu, gimana puasa bisa berpengaruh ke metabolisme tubuh kita? Terutama nih kalau kamu punya hipertensi dan tinggal di kota-kota besar yang udaranya sudah tercemar. Ternyata, ada banyak hal yang saling terhubung di sini! Yuk kita bahas!

Puasa dan Metabolisme: Tubuhmu Beradaptasi!

Saat kita puasa, tubuh secara otomatis beralih ke mode adaptasi. Kalau biasanya kita makan tiga kali sehari (plus ngemil), saat puasa tubuh harus pintar-pintar mengatur energi supaya tetap fit. Nah, di sinilah metabolisme tubuh mulai berperan besar. Saat berpuasa, pencernaan kita sedang dalam keadaan istirahat untuk sementara, sehingga ada proses autofagi di mana sel-sel yang rusak akan dikeluarkan dari tubuh yang menunjukkan tubuh kita sedang membersihkan diri dari racun dan menggantinya dengan perbaikan sel-sel yang lebih sehat.

Selain itu, saat tubuh kita tidak mendapat asupan makanan dan minuman selama beberapa jam, maka cadangan energi diambil dari glukosa terlebih dahulu. Begitu glukosa mulai menipis, tubuh beralih ke sumber energi lain, yaitu lemak. Makanya, banyak orang yang sependapat kalau puasa bisa bantu nurunin berat badan karena tubuh mampu membakar lemak lebih banyak.

Puasa Bisa Kendalikan Hipertensi?

Kalau kamu punya tekanan darah tinggi atau biasa kita kenal dengan hipertensi, mungkin ada pertanyaan, “Kalau saya puasa, aman tidak ya?” Jawabannya: aman, asal tetap perhatikan pola makan saat sahur dan berbuka.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa bisa bantu nurunin tekanan darah. Kok bisa? Karena saat kita puasa secara otomatis juga asupan kalori yang tinggi, konsumsi garam dan gula juga berkurang. Selama puasa karena konsumsi lemak menurun juga berpengaruh pada penurunan kadar kolesterol darah sebanyak 15% – 25%. Tubuh pun lebih banyak membakar lemak yang bisa memperbaiki profil lipid (kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi menjadi menurun). Metabolisme tubuh yang terjadi saat puasa karena ada penurunan jumlah massa sel lemak, otomatis pengendapan lemak di dinding pembuluh darah pun ikut berkurang. Nah, ini penting banget buat jaga kesehatan jantung dan pembuluh darahmu!

Tapi perlu diingat, kalau kamu punya hipertensi yang cukup serius, tetap konsultasikan ke dokter dahulu sebelum puasa, ya. Pastikan tetap minum obat sesuai anjuran dokter supaya tekanan darahmu tetap stabil.

Polusi Udara: Musuh Diam-Diam yang Perlu Diwaspadai

Sekarang kita masuk ke bagian yang sering dianggap sepele: polusi udara. Kamu tahu tidak kalau hampir 99% orang di dunia ini menghirup udara yang sudah terkontaminasi polusi? Polusi udara saat ini sudah diakui sebagai ancaman terbesar bagi manusia akibat kerusakan lingkungan. Dan yang lebih serem lagi, polusi udara ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan, terutama yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah dalam jangka pendek dan semakin besar risikonya jika terpapar dalam jangka panjang.

Partikel kecil dari polusi udara sangat mudah masuk ke dalam tubuh dan bikin peradangan di pembuluh darah. Efeknya? Tekanan darah bisa naik, risiko stroke jadi meningkat, dan organ jantung jadi lebih bekerja keras. Kalau kamu sudah punya riwayat hipertensi, sering terpapar polusi udara akan makin memperparah kondisimu.

Apa yang Bisa Kita Lakukan Supaya Tetap Sehat?

  1. Jaga Pola Makan – Saat sahur dan berbuka, pilih makanan yang rendah garam dan gula. Perbanyak makanan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat supaya metabolisme tetap optimal.
  2. Hindari Paparan Polusi Udara – Kalau kamu tinggal di kota besar yang kualitas udaranya sering memburuk, usahakan pakai masker saat keluar rumah. Lebih bagus lagi kalau bisa menanam tanaman di rumah buat bantu menyaring udara di dalam ruangan.
  3. Tetap Terhidrasi – Minum cukup air itu kunci utama biar tekanan darah tetap stabil dan tubuh tidak gampang lemas saat puasa. Usahakan minimal konsumsi air dua liter per harinya.
  4. Olahraga Ringan – Jangan mager! Jalan kaki ringan setelah berbuka atau sebelum sahur bisa bantu metabolisme tetap aktif dan tekanan darah lebih terkontrol, akan lebih baik lagi kalau jalan kakinya minimal 30 menit per harinya.
  5. Kelola Stres – Puasa memang bisa bantu menurunkan kadar kortisol (hormon stres), tapi kalau kamu terlalu sering stres karena faktor kerjaan atau polusi, coba cari cara buat relaksasi, seperti meditasi atau sekadar ngobrol bersama teman atau orang-orang terdekatmu.

Jadi, puasa bukan cuma sekadar ibadah ya, tapi juga bisa jadi cara buat kita memperbaiki metabolisme dan menurunkan risiko hipertensi. Kita juga harus tetap waspada dengan faktor lainnya, seperti polusi udara yang bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dengan pola hidup sehat dan sedikit perhatian ekstra, kita bisa tetap sehat dan bugar selama puasa. Yuk mulai perhatikan pola hidup kita! Puasa tetap lancar, tubuh tetap sehat!

 

 

Daftar Pustaka

  1. Nurjanah, Cahyono, N. A. S., & Fathan, M. N. (2023). Pengaruh puasa terhadap kesehatan tubuh, kesehatan mental, dan prestasi belajar. Islamic Education1(4), 71-84.
  2. Dinata, I. W. H. C., Putri, D. W. B., Putra, G. N. A. W. W., & Mayun, I. G. N. (2023). Pengaruh Puasa Ramadhan Terhadap Tekanan Darah Dan Profil Lipid Pada Pasien Hipertensi Studi Kasus: Denpasar Selatan. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education3(3).
  3. Laksono, S., & Afiyani, N. (2023). Polusi Udara Dan Penyakit Kardiovaskular: Tinjauan Pustaka. Menara Medika6(1), 55-64.
  4. Seambaga, A. A., & Ramadhan, M. R. (2023). Pengaruh Puasa terhadap Sistem Pencernaan Tubuh bagi Umat Muslim. Religion: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya2(6), 895-904.
  5. Sukma, G. A., Kusmiati, M., & Rukanta, D. (2021). Scoping Review: Pengaruh Puasa Ramadhan terhadap Tekanan Darah pada Orang Dewasa. Prosiding Kedokteran, 199-203.

Author: Lia Nur Uyun, S.Gz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat minzi
Pogizens butuh bantuan?
Halo Pogizens 👋
Ada yang bisa Minzi bantu hari ini?